A. PENDAHULUAN
1
Akomodasi sebagai komponen
kepariwisataan
Hotel adalah merupakan salah satu bagian dari usaha yang memberikkan
layanan berupa penyediaan akomodasi beserta pelayanan makanan dan minuman
kepada wisatawan
2
Sejarah Perhotelan
Sejarah usaha akomodasi sebenarnya telah dimulai sejak belasan ribuan
tahun yang lalu, yaitu sejak jaman Yunani dan Romawi kuno. Pada waktu itu
orang-orang menempuh perjalanan karena dorongan dan tujuan yang erat kaitannya
dengan keagamaan dan kepercayaan. Selama dalam perjalanan mereka telah
menemukan tempat-tempat singgah dan menginap, walaupun tidak secara khusu
diperuntukkan sebagai penginapan. Hotel sendiri asal katanya berasal dari bahasa Latin “Hospes” yaitu orang asing yang menginap dirumah seseorang
a.
Perkembangan hotel
Sesudah
ada revolusi industri di Inggris abad ke XVII ada tanda-tanda kemajuan dan
gagasan-gagasan baru dalam bidang penginapan, di Inggris sendiri usaha
akomodasi disebut (inn) atau (tavern). Kemudian tidak lama sesudah revolusi
Amerika, penginapan-penginapan Amerika
termasuk yang terbesar di dunia dan bertujuan memberikan service yang
baik. Di Eropan lahirnya organisasi usaha perhotelan diawali dengan timbulnya
vila-vila kecil yang terletak di lereng-lereng pengunungan (chalets) dan hotel-hotel kecil dengan
menyediakan berberapa pelayanan serperti makan dan minum. Sedangkan di Perancis
terdapat bentuk akomodasi yang disebut (cabaret).
Dengan semakin pesatnya usaha akomodasi ketika itu, maka kemudian dipergunakan
kata “Hostel” yang berasal dari kata “Host” yang berarti tuan rumah. Kemudian
“Hostel” berkembang menjadi “Hotel”
dengan pengertian sebagai rumah penginapan
b.
Perkembangan hotel di Indonesia
Pertumbuhan
usaha perhotelan di Indonesia
dapat dibagi dalam beberapa pereode, yaitu :
a.
Masa penjajahan Belanda
Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia
dikenal pada abad ke- 19 dan itu pun hanya terbatas di kota-kota besar yang
berlokasi dekat pelabuhan saja (Batavia, semarang, Surabaya, medan, dan makassar).
Kemudian pada permulaan abad ke- 20 dimulailah pendirian dari beberapa hotel di
daerah dan kota yang jauh dari pelabuhan (malang, surakarta, bandung, bogor,
yogyakarta, dan bukit tinggi). Adapun fungsi hotel yang utama hanya terbatas
untuk melayani tamu-tamu atau penumpang kapal yang baru datang dari negeri
Belanda serta dari Negara-negara Eropa lainnya dan dapat dikatakan juga hanya
terbatas pada kalangan orang-orang kulit putih saja, sedangkan kalangan bangsa Indonesia tidak
ada sama sekali.
b.
Masa pendudukan Jepang
Berkobarnya Perang Dunia II, yang disusul dengan pendudukan tentara
Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan kepariwisataan di Indonesia menjadi terlantar sama
sekali. Banyak hotel-hotel yang diambil alih oleh pemerintah Jepang,
diantaranya dijadikan rumah sakit dan asrama. Sedangkan yang agak bagus
ditempati perwira-perwira tentara Jepang sebagai tempat tinggal (Heitany Ryokan).
c.
Masa setelah Indonesia merdeka
Pada tahun 1946, sejumlah pimpinan hotel di Indonesia berkumpul untuk
menetapkan Organisasi Perhotelan yang peratama kali bernama Badan Pusat Hotel
Negara (BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang. Kemudian BPHN mendapat kepercayaan untuk
mengatur tempat sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berhasil menyusun
Kabinet RI,
dalam sidang pertamanya mengeluarkan Maklumat No. 1/H/47 tertanggal 1 Juli
1947, yang memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian Perhubungan dan dalam
pertemuannya dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan atau lembaga HONET
(Hotel Negara dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas-tugas
pengusahaan hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah
R. Tjipto Ruslan.
Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan benda
milik Belanda harus dikembalikan kepada pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi
dibubarkan.
Pada tahun 1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan
suatu organisasi yang bernama SERGANTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism
Indonesia) yang diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat
di hotel Des Indes.
Di Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di
bukanya Hotel Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel
pertama dan satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa
1970-an baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang dimiliki
oleh perusahaan swasta nasional.
3
Pengertian Hotel
Di dalam COLUMBIA ENCYCLOPEDIA hotel adalah HOUSE OF PUBLIC ENTERTAINMENT
(menjamu) dengan memberikan makanan, minuman, kamar tidur, dan pelayanan untuk
memberikan kepuasan.
Pengertian hotel menurut Hotel Proprietis Act, 1956 adalah :
Suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan
makan, minum dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan
yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing INC, 1995
adalah:
Usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan
pelayanan-pelayanan lain untuk tamu.
Menurut SK Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86,
tentang Peraturan Usaha dan Pengelolaan Hotel. Bab I, Pasal1, ayat (b) hotel
adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan
untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa penunjang lainnya
bagi umum yang dikelola secara komersil (dikelola dengan memperhitungkan untung
atau ruginya).
Dari pengertian di atas hotel dapat diartikan sebagai suatu bentuk akomodasi
yang dikelola secara komersil disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh
pelayanan penginapan (kamar) berikut makan dan minum serta jasa lainnya.
Maka yang tidak termasuk dalam pengertian hotel adalah :
a.
bangunan instansi pemerintah maupun swasta yang
digunakan sebagai tempat tinggal pegawai dan karyawannya
b.
wisma instansi pemerintah maupun swasta yang digunakan
sebagai tempat peristirahatan pegawai/ karyawan dan tidak untuk mencari
keuntungan
Hotel befungsi sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu
(wisatawan atau pelancong), sebagai tempat tinggal sementara selama berada jauh
dari tempat asalnya.
Dalam menunjang pembangunan Negara, usaha hotel berperan aktif dalam
berbagai hal seperti :
- Meningkatkan industri dan penghasilan masyarakat
- Menciptakan lapangan kerja sekaligus alih tekhnologi
- Meningkatkan pendapatan daerah
- Meningkatkan devisa Negara dan hubungan antar bangsa
4
Jenis Akomodasi
a.
Jenis-jenis akomodasi ada tiga kelompok besar, yaitu ;
1)
Akomodasi Komersil (commercial accommodation)
Kelompok ini adalah akomodasi yang dibangun atau didirikan dengan tujuan
semata-mata utnuk memperoleh keuntungan atau komersil dan secara murni untuk
mencari keuntungan (profit making) antara lain
a)
Hotel
b)
Motel
c)
Penginapan atau losmen
d)
Rooming house
e)
Bungalow
f)
Cottage
g)
Pension
h)
Homestay
i)
Ryokan, dan lain-lain
2)
Akomodasi Semi Komersil ( sub commercial accommodation)
Adalah akomodasi yang didirikan bukan semata-mata untuk tujuan komersil
tetapi yang diperuntukkan bagi pelayanan kepada masyarakat atau orang tertentu.
Lambat laun tujuan dasarnya berubah karena jenis ini jelas memerlukan biaya
pemeliharaan dan pengurusan, antara lain :
a)
Asrama mahasiswa/ pelajar
b)
Asrama milik yayasan
c)
Asrama pelatihan
d)
Panti jompo
e)
Pondok pesantren
f)
Panti rehabilitasi
g)
Rumah sakit
3)
Akomodasi Non Komersil (non profit making
accommodation)
Adalah akomodasi yang didirikan tidak untuk tujuan mencari keuntungan,
tetapi semata-mata untuk tujuan sosial atau sebagai bantuan secara Cuma-Cuma,
antar lain :
a)
Mess
b)
Wisma
c)
Guest house
d)
Rumah-rumah panti asuhan
e)
Pemondokan dalam gereja
f)
Villa yang dimiliki secara pribadi
g)
Family holiday homes
h)
Perkemahan
b.
Jenis akomodasi berdasarkan aspek bentuk bangunan
1)
Losmen, adalah suatu usaha perorangan dengan
menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangungan yang khusus disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan
2)
Pondok wisata, merupakan suatu usaha perseorangan
dengan mempergunakan sebagian rumah tinggalnya untuk penginapan bagi setiap
orang dengan memperhitungkan pembayaran harian
3)
Cottage, suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk
usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya (sepeda,
perahu, dll)
4)
Motel (motor hotel), suatu bentuk bangunan yang
digunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap
kamar dan biasanya bertingkat dua (kamar di atas dan garasi di bawah). Lokasi
motel biasanya terletak diperbatasan, sebagian besar tamu membawa mobil sendiri
dan adanya fasilitas lain yang di sediakan (pom bensin dan bengkel mobil).
5)
Penginapan remaja (youth hotel), suatu usasha yang
tidak bertujuan komersil, yang menggunakan seluruh atau sebagian bangunan yang
khusus disediakan bagi remaja untuk memperoleh penginapan dan pelayanan lainnya
6)
Inn, merupakan
pengembangan dari jenis hotel dengan penambahan fasilitas ekstra tanpa dipungut
biaya..
7)
Perkemahan, suatu usaha yang berbentuk wisata dengan
menyediakan alam sebagai sarana, dengan menggunakan tenda atau caravan (kereta
gandengan) sendiri sebagai tempat menginap.
8)
Health spa hotel, sebuah hotel yang menawarkan
fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu, tempat
berolah raga dan kebugaran tubuh.
9)
Hostel, tempat penginapan yang murah tetapi dilengkapi
dengan fasilitas layanan terbatas untuk makanan dan minuman.
10) Marine
hotel (floating hotel), bentuk penginapan yang terdapat di daerah tepi sungai,
terusan atau laut dengan cirri-ciri khususnya menggunakan kapal laut yang
berlayar dari satu tempat ke tempat lain, dan memiliki jumlah tamu tertentu
selama perjalanan yang telah ditentukan (cruiser, passenger ship, house boat
dan aquatel)
11) Summer
hotel, sebuah hotel yang hanya beroperasi pada musim panas saja. Biasanya
selain musim panas digunakan sebagai asrama mahasiswa.
12) Airport
hotel, hotel yang terletak di satu kompleks bangunan dengan lapangan udara.
13) Suite
hotel, kamarnya terdiri atas kamar tidur, dan kamar tamu yang dipisahkan,
sebagian besar ada parlornya, sebagian ada dapur sendiri. Tamu-tamu yang
menginap di suite biasanya untuk jangka waktu yang cukup lama
14) Bed
and breakfast hotel (BnB)/ hotel garni, hotel dengan jumlah kamar 20-30 kamar.
Pelayanannya secara kekeluargaan yang biasanya melayani adalah pemelik hotel
tersebut
15) Casino
hotel, hotel yang memberikan tambahan utama berupa sarana perjudian
16) Holiday village hotel, hotel yang masing-masing kamar
terdiri satu bangunan dan berdiri sendiri, biasanya berbentuk bungalow dan di
dalamnya terdapat fasilitas memasak
17) Congress
hotel, hotel dengan fasilitas tempat pertemuan dan pameran yang memiliki
peralatan audio visual yang lengkap serta ruang banquette untuk beberapa orang
18) Conference
center hotel, sebuah hotel yang mengarahkan bisnisnya terhadap masalah yang ada
hubungannya dengan konferensi, konvensi, meeting dalam jumlah besar.
19) Time
share hotel (condominium), dalam satu unit terdiri dari kamar tidur, kamar
tamu, kamar makan dan dapur.
20) Guest
house (boarding house, pension den famille), bentuk penginapan yang sederhana,
sama dengan wisma yang disewakan untuk umum.
21) Condominium
hotel, dimiliki oleh beberapa orang yang berbeda-beda, pengelolaannya seperti
hotel
22) Private
hotel, umumnya dibangun dan digunakan oleh keluarga di daerah wisata
23) Apartotel,
apartemn hotel, resident hotel, kelompok unit akomodasi yang tergabung dalam
suatu bangunan, yang umumnya bersusun keatas
24) Marina, boutel, nautel,
hotel yang terletak di sungai, danau, atau laut. Bisa dalam bentuk bangunan
permanen atau sebuah kapal diam yang beroperasi sebagai hotel.
c.
Jenis akomodasi berdasarkan aspek klasifikasinya
Secara
umum jenis akomodasi berdasarkan aspek klasifikasinya dibagi menjadi:
1)
Hotel size atau besar kecilnya hotel
2)
Target market atau pangsa pasar yang dituju
3)
Leve of service atau tingkat pelayannya
4)
Ownership atau kepemilikan.
d.
Jenis akomodasi berdasarkan aspek pelayanan
1)
World class service (pelayanan kelas dunia)
Target pasar untuk jenis pelayanan ini adalah para usahawan eksekutif,
artis/ selebriti, para pimpinan politik, dan milyader. Pelayanan yang diberikan
kelas satu, dimana para butler melayani dengan ramah dan secara pribadi.
2)
Mid range service (pelayanan kelas menengah)
Segmen pasar dari hotel ini adalah orang yang sedang mengadakan
perjalanan dimana hotel ini menyediakan harga khusus untuk rombongan.
3)
Economic/ limited service (pelayanan kelas ekonomi)
Pangsa pasar hotel ini adalah mereka yang mempunyai keuangan pas-pasan,
yang penting mereka mendapatkan kamar yang bersih, nyaman dan tidak mahal.
e.
Jenis akomodasi berdasarkan aspek kepemilikan/ afiliasi
1)
Independent hotel adalah hotel yang manajemennya tidak
tergantung pada pihak lain, biasanya dikelola oleh keluarga
2)
Parent company adalah hotel yang dalam pengoprasiannya
dilakukan dengan beberapa unit perusahaan yang lain. Dimana terdapatnya
keseragaman pelayanan (SOP)
3)
Management contrac adalah hotel yang dalam
operasionalnya sehari-hari memakai system kontrak dalam manajemen.
4)
Franchise and referral group adalah hotel yang
berorerasi atas dasar kerjasama dengan hotel lainnya yang telah mempunyai nama
sebelumnya.
5
Klasifikasi Hotel
a.
Faktor pisik
1)
Besar/ kecilnya hotel atau banyak/ sedikitnya jumlah
kamar :
a)
Hotel keci, dengan 25 kamar atau kurang
b)
Hotel sedang, dengan memiliki lebih dari 25 kamar dan
kurang dari 100 kamar
c)
Hotel menengah, dengan memiliki lebih dari 100 kamar
dank rang dari 300 kamar
d)
Hotel besar, dengan memiliki lebih dari 300 kamar
2)
Kualitas, lokasi, dan lingkungan bangunan
3)
Fasilitas yang tersedia untuk tamu
4)
Perlengkapan yang tersedia baik untuk tamu, karyawan
maupun pengelola hotel
5)
Kualitas bangunan
6)
Tata letak ruang dan ukuran ruang
b.
Factor tingkatan atau bintang dari hotel
1)
Hotel bintang satu *
2)
Hotel bintang dua **
3)
Hotel bintang tiga ***
4)
Hotel bintang empat ****
5)
Hotel bintang lima
*****
c.
Factor tujuan pemakaian selama menginap
1)
Bussiness hotel, yang banyak digunakan oleh para
usahawan
2)
Recreational hotel, yang banyak digunakan untuk
orang-orang yang akan santai atau berekreasi
d.
Factor lokasi
1)
City hotel, hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian
besar tamunya yang menginap melakukan kegiatan bisnis
2)
Resort hotel, yang terletak di kawasan wisata, dimana
sebagian besar tamu yang menginap untuk berwisata. Macam-macam resort hotel
berdasarkan lokasi antara lain:
a)
Mountain Hotel
b)
Beach hotel
c)
Lake hotel
d)
Hill hotel
e)
Forest hotel
3)
Suburb hotel, yang lokasinya dipinggiran kota, yang merupakan
pertemuan antara dua kotamdya
4)
Urban hotel, yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar
5)
Airport hotel, yang berada dalam satu komplek bangunan
atau area disekitar bandara udara.
e.
Factor daya jual dan perencanaan penjualan
a.
European plan, biaya yang dikeluarkan untuk menyewa
kamar hanya untuk harga kamar saja. Keistimewaanya antara lain :
a)
Praktis
b)
Memudahkan system pembayaran pada saat check out
b.
American plan, harga kamar dimana harga yang dibayarkan
sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan. American
plan dibagi menjadi dua, yaitu :
a)
Full American Plan (FAP), harga kamar yang sudah
termasuk dengan tiga kali makan sehari.
b)
Modified American Plan (MAP), harga kamar sudah
termasuk dengan dua kali makan dimana salah satu di antaranya makan pagi
c.
Continental plan, harga kamar dimana harga kamar
tersebut termasuk dengan continental breakfast.
d.
Bermuda plan, harga
kamar dimana harga kamar yang dibayar sudah termasuk dengan American breakfast.
f.
Factor jumlah kamar dan persyaratannya
1)
Hotel bintang satu *
a)
jumlah kamar standar minimum 15 kamar
b)
kamar mandi di dalam
c)
luas kamar standar minimum 20 m²
2)
Hotel bintang dua **
a)
jumlah kamar standar minimum 20 kamar
b)
kamar suite minimum 1 kamar
c)
kamar mandi di dalam
d)
luas kamar standar minimum 22 m²
e)
luas kamar suite minimum 44 m²
3)
Hotel bintang tiga ***
a)
jumlah kamar standar minimum 30 kamar
b)
kamar suite minimum 2 kamar
c)
kamar mandi di dalam
d)
luas kamar standar minimum 24 m²
e)
luas kamar suite minimum 48 m²
4)
Hotel bintang empat ****
a)
jumlah kamar standar minimum 50 kamar
b)
kamar suite minimum 3 kamar
c)
kamar mandi di dalam
d)
luas kamar standar minimum 24 m²
e)
luas kamar suite minimum 48 m²
5)
Hotel bintang lima
*****
a)
jumlah kamar standar minimum 100 kamar
b)
kamar suite minimum 4 kamar
c)
kamar mandi di dalam
d)
luas kamar standar minimum 26 m²
e)
luas kamar suite minimum 52 m²
g.
Factor lamanya tamu menginap
a.
Transit hotel, tamu yang menginap dalam waktu singkat,
rata-rata hanya satu malam
b.
Semi residential hotel, tamu yang menginap lebih dari
satu malam, tetapi jangka waktu menginap tetap pendek (2 minggu-1 bulan)
c.
Residential hotel, tamu yang menginap dalam waktu cukup
lama, kira-kira paling sedikit 1 bulan.
h.
Factor kegiatan tamu selama menginap
a.
Olah raga:
a)
Sport hotel, yang berada pada kompleks kegiatan olah
raga
b)
Ski hotel, yang terdapat di arena bermain ski
b.
Bisnis
a)
Conference hotel, yang menyediakan fasilitas lengkap
untuk konfrensi
b)
Convention hotel, yang sebagai bagian dari kegiatan konvensi
c.
Beribadah, pilgrim hotel, adalah hotel yang sebagian
tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah.
d.
Berjudi, casino hotel, adalah hotel yang sebagian
tempatnya berfungsi untuk kegiatan berjudi
i.
Kriteria jenis tamu
a.
Family hotel, tamu yang menginap bersama keluarganya
b.
Business hotel, tamu yang menginap para usahawan
c.
Tourist hotel, tamu yang menginap kebanyakan para
wisatawan baik domestic maupun luar negeri
d.
Cure hotel, tamu yang menginap dalam proses pengobatan
atau penyembuhan dari suatu penyakit.
j.
Lama operasi hotel
a.
Seasonal hotel
Dibuka hanya untuk musim-musim tertentu dalam setahun (3, 6, 9 bulan)
b.
Around the year hotel
Hotel yang beroperasi dalam sepanjang tahun
B.
DASAR-DASAR PENGELOLAAN HOTEL
1
Mutu dari produk pelayanan
a.
Produk nyata (tanggible), yang dimaksud adalahproduk
hotel yang secara jelas dan nyata diterima dan dapat dilihat, yang untuk
memperolehnya tamu harus membayar, antara lain :
a.
Kamar tamu
b.
Makanan dan minuman
c.
Ruang pertemuan
d.
Sarana olah raga
e.
Hiburan
f.
Fasilitas lainnya (laundry n dry cleaning)
b.
Produk tidak nyata (intanggible), yang dimaksud adalah
produk hotel yang tidak secara nyata diterima dalam wujud benda, tetapi sangat
berpengaruh terhadap nilai atau mutu dari pada produk nyata (suasana lingkungan,
ketenangan, ketentraman, kehangatan dan keramahan, kebersihan, dll), yang tak
terlihat secara langsung, tetapi tamu dapat merasakannya dan untuk
memperolehnya tamu harus membayar, seperti :
a.
Pelayanan
b.
Keamanan
c.
Kesehatan
2
Fungsi-fungsi pengelolaan
Beberapa unsur manajemen tersusun antara lain :
a.
Forcasting, kegiatan mengadakan perkiraaanterhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti
dapat dilakukan
b.
Planning, perencanaan untuk mencapai tujuan yang
tertentu, kapan, dimana, bagaimana, dengan apa dan oleh siapa dan berapa budget
dan dari pos mana budget yang diperlukan apa target dan hasilnya
c.
Organizing, suatu bentuk kerjasama secara teratur
menurut tugas dan tanggung jawab masing-masing untukk mencapai tujuan yang
diinginkan.
d.
Leadership, fungsi yang berhubungan dengan usaha
memberi pembinaan, pengawasan, bimbingan, saran-saran dan perintah di dalam
melaksanakan tugas agar dilaksanakan dengan baik dan benar tertuju kepada
tujuan yang telah ditetapkan.
e.
Coordinating, fungsi manajemen untuk melakukan kegiatan
agar tidak terjadinya kekacauan dengan cara menghubungakan pekerjaan-pekerjaan
hingga terjadi kerjasama yang terarah
f.
Motivating, sebagai pendorong keyakinan atas suatu
kegiatan sehingga menimbulkan terjadinya inspirasi dan inisiatif, semangat dan
dorongan di dalam melakukan kegiatan
g.
Controlling, fungsi manajemen untuk melakukan penilaian
dan koreksi sehingga kegiatan yang dilakukan dapat darahkan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan
h.
Reporting, fungsi manajemen untuk melaporkan
perkembangan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada pejabat yang lebih
tinggi baik secara lisan maupun tulisan.
3
Persyaratan karyawan hotel
Syarat yang harus dipenuhi untuk calon karyawan di hotel adalah :
a.
Tinggi badan minimum sesuai kebutuhan
b.
Berbadan sehat dan tidak cacat jasmani
c.
Bebas alcohol dan obat-obatan
d.
Bepenampilan menarik
Syarat-syarat kerapihan, kebersihan dan karakter yang baik antara lain :
- Kebersihan diri
- Tepat waktu
- Daya ingat
- Kejujuran
- Pengetahuan umum
4
Fasilitas hotel
Fasilitas hotel terdiri dari fasilitas utama yaitu kamar, yang mana harus
ada di setiap jenis akomodasi. Fasilitas yang lainnya hanya penunjang dari
setiap akomodasi untuk kepuasan dan kenyamanan tamu, antara lain:
a.
Restoran, café, bar, pub
b.
Swimming pool
c.
Fitnes center
d.
Sport center
e.
Massage and SPA
f.
Money changer and ATM
g.
Ball room
h.
Meeting room
i.
Taxi service
j.
Room service, atc
sumber: http://ridhayanisaputra.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar